Analisa Peluang, Keuntungan dan Resiko Usaha Jamur Tiram

BusinessTalk - Jamur tiram termasuk kedalam salah satu komoditi yang memiliki permintaan pasar yang tinggi karena memiliki nilai gizi yang tinggi dan bisa diolah menjadi beragam olahan yang lezat. Selain itu, membudidayakan jamur tiram juga tidaklah sulit. Anda hanya perlu menyiapkan rumah pemeliharaan sederhana berisi rak-rak tempat pemeliharaan.

Agar jamur tiram yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, maka perhatikan teknik budidaya dengan cermat salah satunya yaitu suhu. Jamur tiram sendiri menyukai kondisi suhu lingkungan yang lembab sehingga suhu ruangan harus diatur sedemikian rupa hingga tetap lembab.


Mengapa Budi daya Jamur Menjanjikan ?

Karena Jamur tiram termasuk jenis jamur yang disukai semua orang. Selain bergizi, rasanya juga lezat dan enak, serta dapat diolah menjadi aneka masakan.

Salah seorang penggemar jamur, Andi Ahkam kepada mengatakan, jamur tiram ini cocok untuk dimasak sayur, ditumis bahkan bisa diolah menjadi kripik. Teksturnya yang kenyal dan lembut mirip dengan daging menjadikan jamur tiram diburu banyak orang.

“Penggemarnya banyak, sementara yang menggeluti bisnis budi daya jamur tiram ini terbilang masih sangat sedikit, makanya ini bisnis yang masih besar peluangnya untuk dikembangkan, “kata Andi Ahkam.

Jamur tiram ini mengandung protein, vitamin, asam amino, antibiotik, dan masih banyak lagi. Jamur juga baik untuk pengidap kolesterol karena jamur tidak mengandung lemak tak jenuh. Lalu seberapa besar peluang usaha dari Jamur Tiram?

Berdasarkan Informasi yang dihimpun menyebutkan setidaknya ada lima point yang membuktikan peluang budi daya Jamur tiram ini.

1. Jamur banyak dibutuhkan oleh negara Jepang. Setiap bulan negeri Matahari Terbit ini mengajukan permintaan jamur dari Indonesia sebanyak 90 ton.

2. Di dalam negeri pemasaran jamur secara lokal juga masih sangat luas. Semua orang menyukai Jamur, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya lezat disertai kandungan gizi dan nutrisi yang aman untuk tubuh manusia.

3. Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya jamur terbilang sangat kecil dan relatif terjangkau

4. Media dan peralatan yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak, dan perawatan yang terbilang mudah dan tidak sulit

5. Harga jualnya menguntungkan meskipun dijual dalam bentuk produk mentah, terlebih bila dijual dalam bentuk olahan makanan yang enak, maka nilai jual dari jamur ini akan meningkat sangat tinggi.

Analisa Usaha Budidaya Jamur Tiram

Asumsi

  • Masa penggunaan mesin perajang kayu selama waktu 10 tahun.
  • Masa penggunaan alat penyemprot hama selama waktu 10 tahun.
  • Masa penggunaan kumbung selama waktu 3 tahun.
  • Masa penggunaan baglog selama waktu 3 tahun.
  • Masa penggunaan pisau selama waktu 3 tahun.
  • Masa penggunaan gunting selama waktu 4 tahun.
  • Masa penggunaan wadah untuk panen selama waktu 3 tahun.
  • Masa penggunaan peralatan tambahan selama waktu 3 tahun.

Investasi

Peralatan                         Harga 

 Mesin perajang kayu Rp. 10,000,000

 Alat penyemprot hama Rp. 500,000

 Kumbung                 Rp. 1,500,000

 Baglog                         Rp. 1,000,000

 Pisau                         Rp. 50,000

 Gunting                         Rp. 50,000

 Wadah untuk panen Rp. 100,000

 Peralatan tambahan Rp. 200,000

 Jumlah Investasi         Rp. 13,400,000

Biaya Operasional per Bulan     

Biaya Tetap  

 Penyusutan mesin perajang kayu 1/30 x Rp. 6.000.000 Rp. 333,333

 Penyusutan alat penyemprot hama 1/30 x Rp. 500.000 Rp. 16,667

 Penyusutan kumbung 1/30 x Rp. 1.500.000                         Rp. 50,000

 Penyusutan baglog 1/30 x Rp. 1.000.000                         Rp. 33,333

 Penyusutan pisau 1/30 x Rp. 50.000                                 Rp. 1,667

 Penyusutan telenan 1/30 x Rp. 50.000                                 Rp. 1,667

 Penyusutan wadah untuk panen 1/30 x Rp. 100.000         Rp.   3,333

 Penyusutan alat tambahan 1/30 x Rp. 200.000                 Rp. 6,667

 Total Biaya Tetap                                                                 Rp. 446,667

Biaya Variabel  

 Bibit jamur                     Rp. 100,000 x 30 = Rp. 3,000,000

Serbuk gergaji                      Rp. 50,000 x 30 = Rp. 1,500,000

 Karet                             Rp. 15,000 x 30 = Rp. 450,000

 Kantong plastik             Rp. 30,000 x 30 = Rp. 900,000

 Koran                             Rp. 25,000 x 30 = Rp. 750,000

 Obat hama                     Rp. 50,000 x 30 = Rp. 1,500,000

 Biaya Variabel                          Rp. 8,100,000

Total Biaya Operasional  

 Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 8,546,667

Pendapatan per Bulan  

 Penjualan rata – rata =

500 kg x Rp. 2,000 = Rp. 1,000,000

 Rp. 1,000,000 x 30 hr = Rp. 30,000,000

Keuntungan per Bulan  

 Laba    = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional

  Rp.    30,000,000 8,546,667 = Rp. 21,453,333    

Break Even Point   

Total Investasi / Keuntungan = Rp. 13,400,000 : 21,453,333 =    1 bln


Kerugian Usaha Jamur Tiram

Tak lengkap rasanya, ketika membahas analisa usaha jamur tiram tetapi tidak membahas kerugiannya. Kerugian yang ditimbulkan ketika memulai usaha jamur tiram sangat beragam, yang paling sering terjadi adalah gagal panen. 

Gagal panen sendiri banyak sekali faktornya diantaranya adalah karena hama, jamur tiram sangat rentan sekali terserang hama jadi membutuhkan perawatan khusus dan cermat. 

Selain hama penyebab gagal panen lainnya adalah permasalahan suhu serta kadar kelembaban udara, hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor cuaca misal panas atau hujan. Terlalu kering tidak bagus terlalu lembab pun tidak boleh. 


Tips Mengembangkan Usaha Jamur Tiram 

Kini anda sudah mengantongi informasi mengenai hasil analisa dalam membuka sebuah usaha jamur tiram. Lantas bagaimana mengembangkannya agar dapat mendatangkan profit tinggi di masa mendatang?

Agar usaha jamur tiram tadi tidak menjadi tren semata, maka berikut beberapa tips untuk mengembangkannya.

1. Membuat Sistem Pemasaran

Sebuah usaha jamur tiram akan lebih berkembang saat diimbangi dengan kegiatan pemasaran yang masif pula. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai media sosial maupun promosi secara lisan.

Kami sudah pernah membahas tentang Cara Mempromosikan Produk Secara Lisan ini dalam satu pembahasan tersendiri. Jadi anda dapat mengetahui apa saja informasi pada sebuah produk untuk digunakan sebagai senjata dalam pemasaran.

2. Membangun Relasi

Koneksi dengan beberapa relasi dan konsumen terkadang penting dalam membangun pondasi usaha yang kuat. Apalagi jika jamur tiram tersebut memiliki kualitas, maka akan semakin membangun kepercayaan konsumen.

Mulailah dengan menjalin komunikasi dengan konsumen. Dari situ sebuah relasi akan lebih mudah terbentuk sehingga tercipta hubungan saling menguntungkan.

3. Mematuhi Regulasi Kesehatan

Kredibilitas usaha dapat dibangun melalui beberapa cara dan salah satunya adalah mengikuti regulasi. Sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan biasanya erat kaitannya dengan kesehatan. Jadi silahkan kedepannya buat suatu ijin usaha.

Anda dapat melakukannya secara online maupun offline melalui instansi resmi. Silahkan kunjungi pembahasan tentang Apa Itu SIUP sebagai panduan dalam memproses legalitas sebuah usaha jamur.

4. Perawatan Tempat Budidaya

Kebanyakan konsumen cenderung menyukai tempat usaha higienis. Maka dari itu pemilik harus menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan dari tempat usaha jamur tiram. Lakukan perawatan secara berkala sehingga kegiatan operasional lebih nyaman dijalankan.

5. Pencatatan Laporan Keuangan

Kebanyakan usaha pemula sering mengabaikan tentang pencatatan laporan keungan tiap periode. Kendati usaha jamur tiram terhitung sebagai UMKM, maka tetap harus diadakan pencatatan laporan keuangan.

Adanya laporan keuangan tersebut juga dapat menjadi fungsi monitoring seberapa banyak dana masuk dan keluar dalam berbagai kesempatan. Kemudian kegiatan operasional apa saja yang berpotensi menguntungkan maupun merugikan.


Sumber Informasi

youtube.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Nadya Sukses Bisnis Skincare Lokal , Omzet Miliaran

Analisa Usaha Beternak Puyuh Petelur 5000 Ekor Untuk Pemula

Kisah Mega Dwi Cahyani, dari Desa hingga Jadi Artis TikTok dengan 15 Juta Followers